Fenomena yang terjadi dikalangan remaja SMP sering kali terjadi dengan kasus berat yaituperkelahian. hingga terjadi pemukulan,menghina dan menegejek kekurangan fisik sehinggakorban takut pergi ke sekolah, merampas uang jajan korba,menggosip dan memfitnah di media sosial. Pada kondisi kasus ringan yanitu remaj yang berkelahi dengan teman sebayanya karenafisiknya dikatakan “jelek” dengan alasan bercanda, mengejek nama dan pekerjaan orang tua dll.
Dosen Poltekkes Kemenkes Aceh Prodi D -III Kebidanan Aceh Utara melalui kegiatanPengabdian Masyarakat yang merupakan bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi denganmemberikan Edukasi kepada Siswa/Siswi SMP Negeri 1 Simpang Keuramat Kabupaten Aceh Utara dengan Judul “ Peningkatan Pengetahuan Tentang Bullying dan Membentuk Konselor ( Peer Education ) Teman sebaya dalam Pencegahan Bullying di SMP Negeri 1 SimpangKeuramat Kabupaten Aceh Utara 2025”. Informasi ini disampaikan oleh ketua PengabdianMasyarakat (Yenni Fitri Wahyuni).
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari 26 -27 Agustus 2025 dan Tim Pengabdian Masyarakat juga melibatkan mahasiwa dalam kegiatan ini. Pada kegiatan tersebut siswa siswi juga mendapatkan edukasi tentang Bullying dan juga dibentuknya Team Konselor (Bullying) yang terdiri dari 10 orang siswa 5 orang siswi perempuan dan 5 orang siswa laki – laki.Tujuan darikegiatan ini adalah untuk peningkatan pengetahuan tentang Bullying dan memebentuk konselor ( Peer Education) Teman Sebaya dalam Pencegahan Bullying di SMP Negeri 1 SimpangKeuramat.
Kegiatan ini diterima baik oleh Kepala sekolah Bapak Sulman ,S.Pd..M.Pd. dan Team Pengabmas ( Yenni,Aida ,serlis) selama kegiatan berlangsung dibantu oleh Bapak Rahman sebagai guru BP di SMP Negeri 1 Simpang Keuramat.
Menurut Bu Aida ( anggota Pengabmas ), remaja sekarang harus diberikan edukasi Bullyingsedini mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan peran dari lingkungan sekitar yang akanberdampak buruk bagi korban Bullying. Jadi pembentukan Tim Konselor untuk memudahkanremaja yang menjadi korban bullying dapat menceritakan masalah nya secara nyaman dan merasa tidak sendiri. Tim konselor di damping oleh guru BK dan dewan guru lainnya dalammasalah pencegahan bullying di lingkungan sekolah.

Selama kegiatan berlangsung guru dan siswa/siswi sangat kooperatif dan anak – anak sudahpaham apa itu bullying dan dampak bullying bagi korban dan pelaku bullying. Dan denganadanya tim konselor diharapkan kejadian bullying dapat diatasi.
Penulis :
Dosen Poltekkes Kemenkes Aceh Prodi D-III Kebidanan Aceh Utara : Yenni FitriWahyuni,S.SiT.,MKM (Ketua Pengabdian Masyarakat ),Aida Fitriani,SST.,M.Keb & SerlisMawarni,S.SiT.,M.Kes (Anggota TIM)







