AcehAsia.com | Banda Aceh – Di tengah padatnya aktivitas Banda Aceh, ada yang mulai mencuri perhatian para pencinta kuliner. Bukan karena tempatnya yang mewah, melainkan karena rasa kuah yang “berani beda” dan bikin nagih.
Tepat di kawasan Lampaseh, Jalan Rama Setia, Deah Baro. Mie Bakso Brekele, begitu sang owner memberinya nama. Mie khas dari Breneuen, Pidie Jaya, yang kini membuka cabang di ibu kota provinsi.
Meski hanya ruko dua pintu, aroma rempah menggoda langsung menyergap hidung sejak langkah pertama memasuki kedai ini. Dapur terbuka menampilkan panci besar penuh kuah kental yang terus mengepul, menggoda siapa saja yang lewat.
Di sana kita bertemu dengan sang pemilik, Mirza—pria bersahaja dengan senyum ramah, yang ternyata menyimpan resep legendaris dari kampung halamannya.
“Yang pertama kali bikin orang penasaran itu kuahnya,” kata Mirza kepada Aceh Asia.
“Kuah kita beda. Ini bukan kuah bakso biasa. Ini kuah mie ayam khas Brekele. Ada resep khusus di dalamnya.”
Mirza tak segan mengungkapkan bahwa kuah buatannya mengandalkan racikan bumbu yang jauh lebih kompleks daripada kuah bakso pada umumnya.
Bahkan, ia mengaku modal untuk membuat bumbu kuah bisa dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dibanding kuah standar di pasaran.
“Bumbunya kita tambah lagi. Ada bumbu tambahan yang bikin dia jadi kental, bukan bening kayak biasanya. Itu biar rasa lebih dalam, lebih ‘berani’,” ujarnya sambil menunjuk panci besar yang sedang mendidih.
Inilah salah satu alasan pelanggan setia terus berdatangan, karena paduan yang tidak umum namun menggugah selera.
Selain mie bakso, menu lain yang tak kalah menarik adalah “Baso Mangkok”.
Dalam menu tersebut, bakso di isi dengan isian “gapah lamur”—gapah putih yang keras, biasanya digunakan dalam makanan tradisional.
“Belum pernah lihat kan bakso pakai gapah lamur?” kata Mirza sambil tertawa kecil. “Ini kita buat beda, untuk sensasi baru. Ada yang keras, ada yang lembut di dalam.”
Harga makanan di kedai Mie Bakso Brekele ini cukup merakyat. Mulai dari Rp10 ribu hingga Rp45 ribu, tergantung porsi dan pilihan menu.
Bahkan, ada pilihan bakso khusus anak-anak seharga Rp7 ribu—membuktikan bahwa tempat ini memang menyambut semua kalangan, dari mahasiswa hingga keluarga muda.
Salah satu pelanggan yang datang sore itu, Fadhil, mengaku sengaja mampir karena penasaran setelah mendengar nama Mie Brekele ramai diperbincangkan.
“Awalnya saya pikir ini kayak bakso biasa. Tapi waktu coba kuahnya—wah, beda banget. Rasanya nendang banget. Bumbunya bukan cuma gurih, tapi ada rasa khas yang susah dijelaskan. Pokoknya mantap,” ujar Fadhil sambil menyeruput kuah di mangkuknya.
Awalnya, Mie Brekele hanya tersedia di Breuneun. Namun kini, dengan tekad membawa cita rasa kampung halaman ke kota, Mirza membuka kedai di Banda Aceh.
“Buat pelanggan lama yang pernah makan baso brekele di kampung, sekarang udah ada di Banda Aceh. Rasa yang dulu pernah ada, sekarang bisa dinikmati lagi,” ucapnya.
Mie Brekele buka setiap hari, dari pukul 10 pagi hingga 11 malam. Hanya tutup saat salat Jumat.
Saat ini memang belum tersedia di aplikasi goofod, tapi Mirza mengatakan mereka tengah mempersiapkan semuanya agar bisa dipesan via online.
Selain mie dan bakso, Mie Brekele juga menawarkan aneka minuman segar seperti es teler, es krim puding, dan varian lainnya.
Jadi, jika kamu sedang mencari sensasi baru dalam dunia perbaksoan Banda Aceh, Mie Brekele adalah tempat yang wajib masuk daftar.
Karena di balik kuah kental dan baso uniknya, ada cinta dan kerinduan akan kampung halaman yang dituangkan dalam setiap mangkuk.(Ril)







