AcehAsia.com | Banda Aceh – Jihan Kalila, peserta didik dari Joy Course Banda Aceh, berhasil meraih Juara I dalam lomba Story Telling kategori Intermediate yang digelar pada Sabtu, (14/07/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari kompetisi tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Joy Course dalam rangka mendorong keberanian dan kreativitas anak dalam berbahasa Inggris.
Dalam kompetisi ini terdapat kategori lomba sesuai tingkatan kemampuan siswa, mulai dari starter hingga intermediate, meliputi Spelling Bee, Scramble Words, Singing, Rhymes, dan Story Telling. Kegiatan tersebut dirancang sebagai wadah untuk mengekspresikan kemampuan berbahasa Inggris anak secara kreatif dan menyenangkan.
“Setiap anak kami dorong untuk tampil percaya diri, kreatif, dan mampu mengasah kemampuan bahasa Inggris mereka lewat ajang seperti ini,” ujar Riris Lela Manalu, Director of Study Joy Course, saat ditemui di Banda Aceh pada hari Senin (16/06/2025).
Joy Course sendiri merupakan lembaga pendidikan nonformal yang didirikan Riris pada 2 Juli 2018. Lembaga ini berfokus pada pembiasaan berbahasa Inggris sejak usia dini hingga remaja, dengan pendekatan pembelajaran yang komunikatif dan aplikatif.
Menurut Riris, kegiatan lomba seperti ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi pembelajaran, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap semangat dan progres belajar siswa. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi tolok ukur penting bagi Joy Course untuk terus berkembang.
“Anak-anak Joy Course memang belajar bahasa Inggris setiap hari. Namun, lewat kegiatan seperti ini, mereka bisa menunjukkan kemampuan secara nyata,” jelasnya.
Selain lomba individual yang diadakan setiap bulan Juli, Joy Course juga menggelar pertunjukan seni tahunan pada bulan Desember. Acara ini menampilkan choir, drama berbahasa Inggris, dan tarian kreasi yang menjadi media ekspresi berkelompok siswa.
Dengan ragam pendekatan kreatif tersebut, Joy Course berharap dapat terus melahirkan generasi muda yang kompeten, percaya diri, dan fasih berbahasa Inggris.
“Joy Course menginisiasi kegiatan ini sebagai upaya mengasah kemampuan anak-anak dalam berbahasa Inggris sekaligus menjadi tolak ukur pembelajaran kami agar terus semakin berkembang dan melahirkan anak-anak yang kompeten,” pungkas Riris.[]







