Aceh Asia.com I Banda Aceh – Harga emas di Banda Aceh kembali menunjukkan tren kenaikan setelah sempat menyentuh titik terendah dalam beberapa waktu terakhir. Namun, perubahan harga yang fluktuatif justru membuat sebagian masyarakat kebingungan dan ragu untuk bertransaksi.
Rabu 7 Mei 2025, harga emas dipatok di angka Rp5.800.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan. Kenaikan ini terjadi hanya dalam lima hari terakhir, setelah sebelumnya sempat turun tajam hingga Rp5.400.000 dari posisi tertinggi Rp6.300.000 per mayam dua pekan lalu.
Pedagang emas lokal, Muhammad Daffa Faras Sabirah kepada Aceh Asia mengatakan bahwa perubahan harga yang cepat ini cukup menyulitkan masyarakat.
“Banyak yang mengeluh karena harga naik-turun tiba-tiba. Belum sempat jual, harga sudah turun. Belum sempat beli, sudah naik,” kata Daffa saat ditemui di tokonya.
Meski demikian, menurut Daffa, daya beli masyarakat masih seimbang. “Kurang lebih 50 persen beli, 50 persen jual. Tapi memang fluktuasinya bikin ragu,” tambahnya.
Fenomena ini, lanjut Daffa, tak lepas dari pengaruh kondisi global. Menurunnya ketegangan dagang antara Amerika dan Tiongkok sempat menekan harga, namun belakangan ini investor asing kembali memborong emas, mendorong harga kembali naik.
Sementar itu, untuk harga emas antam per gram kini menyentuh Rp2.120.000, pelaku usaha dan kolektor sama-sama sepakat bahwa emas tetap menjadi aset aman. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk terus memantau pergerakan pasar sebelum melakukan transaksi, agar tidak dirugikan oleh perubahan harga yang mendadak.
“Kalau ada uang emas bisa jadi alternatif tabungan yang prosesnya mudah,” kata dia.(RI)







