AcehAsia.com | Banda Aceh – Gempa dengan kekuatan 6,2 Magnitudo guncang Aceh Barat Daya pada kedalaman 83 Km. Dalam laporan resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pada hari Minggu (11/05/2025) pukul 15.57.43 WIB gempa tektonik yang mengguncang termasuk kategori gempa bumi menengah.
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin mengatakan lokasi episenter terletak pada koordinat 3,7 derajat Lintang Utara, 96,83 derajat Bujur Timur, berada pada jarak 23 KM arah barat daya Blang Pidie, Aceh Barat Daya, Aceh, pada kedalaman 83 kilometer.
“Gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab), dan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Andi Azhar dalam keterangan tertulisnya.
Gempa ini dirasakan di daerah Aceh Barat Daya dengan skala intensitas V Modified Mercalli Intensity (MMI), yaitu getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk. Dampaknya bisa berupa gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang hingga bandul lonceng dapat berhenti.
Sementara itu, untuk daerah Aceh Selatan, Nagan Raya, Meulaboh, Subulussalam dirasakan dengan skala intensitas IV MMI, yaitu getaran dirasakan oleh banyak orang di rumah. Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Gayo Lues, gempa dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI, yaitu getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Untuk daerah Langsa, Aceh Singkil dan Aceh Timur dirasakan dengan skala intensitas III MMI, yaitu gempa dirasakan nyata dalam rumah, getarannya terasa seakan-akan terus berlalu. Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Utara, Pidie, Aceh Tenggara, Tapanuli Tengah, Nias Utara, dan Gunung Sitoli juga turut dirasakan pada skala intensitas II-III MMI.
Lebih lanjut Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Simeule, dan Nias Selatan dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika Pertama, M. Wahyu Rizki Pajar mengaku BMKG belum mendapatkan laporan kerusakan akibat gempa dari masyarakat. BMKG juga melaporkan telah mencatat empat gempa susulan hingga pukul 16.57 WIB.
“Sejauh ini telah terjadi empat gempa susulan dengan magnitude terkecil 2.6 dan terbesar saat ini 3.2,” ujar Wahyu Rizki.
Masyarakat diimbau untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Pastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa, ataupun masyarakat dianjurkan untuk mengecek kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.(Rin)







