Acehasia.com | Meulaboh – Nama Tarmizi SP, MM semakin dikenal luas sejak dirinya dipercaya masyarakat menjadi Bupati Aceh Barat 2024–2029. Dari sekian banyak tokoh publik, Tarmizi hadir dengan citra berbeda: sederhana, dekat dengan masyarakat, dan konsisten berpihak pada rakyat kecil.
Sebagai pemuda Aceh Barat, saya cukup mengenalnya secara pribadi, tapi melalui berbagai pemberitaan dan pandangan masyarakat, saya cukup mengerti sosoknya. Banyak yang melihat Tarmizi bukan hanya sebagai pejabat, tetapi sebagai pemimpin yang berani membuka jalan baru untuk kesejahteraan rakyat.
Dari DPR Aceh ke Pendopo Bupati
Perjalanan Tarmizi menuju kursi bupati tidak singkat. Sebelumnya, ia adalah anggota DPR Aceh periode 2019–2024. Saat itu, ia dikenal vokal memperjuangkan isu-isu mendasar: pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga pemerataan pembangunan.
Masyarakat masih ingat bagaimana ia rajin turun ke gampong-gampong, bukan sekadar seremonial, tapi benar-benar menyerap aspirasi. Itulah yang membuatnya dekat di hati rakyat.
Program Pro Rakyat
Setelah menjabat bupati, Tarmizi membawa sejumlah terobosan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat:
* Kartu Aceh Barat Sehat (KABS): program ini menjamin layanan kesehatan gratis, bahkan menanggung biaya pendamping pasien dari keluarga kurang mampu.
* Satgas Penanganan Anak Putus Sekolah: dibentuk setelah terungkap ada lebih dari 1.100 anak berhenti sekolah. Satgas ini bertugas memastikan mereka bisa kembali mendapatkan pendidikan.
* Aturan Tenaga Kerja Lokal 70%: setiap investasi yang masuk ke Aceh Barat diwajibkan mempekerjakan minimal 70% tenaga kerja lokal, agar anak muda daerah mendapat kesempatan kerja lebih luas.
* Program Santunan Anak Yatim: Tarmizi mendorong pejabat di lingkup pemerintahannya untuk ikut membiayai kebutuhan anak yatim, sehingga mereka tidak terabaikan.
* “Lapor Bupati”: jalur komunikasi langsung agar masyarakat bisa menyampaikan keluhan tanpa terhalang birokrasi berbelit.
Pandangan Masyarakat
Dari berbagai suara masyarakat yang saya dengar, Tarmizi dinilai pemimpin yang merakyat, tidak menjaga jarak, dan berani ambil langkah tegas. Banyak orang kecil—petani, nelayan, pedagang—merasa lebih punya tempat di pemerintahannya.
Seorang warga pernah berkata dalam sebuah forum, “Tarmizi itu bukan hanya bupati, dia itu seperti abang bagi kami. Kalau ada masalah, dia dengar. Kalau ada solusi, dia usahakan.”
Harapan ke Depan
Meski begitu, pekerjaan rumah masih banyak: kemiskinan, pengangguran, dan pembangunan layanan dasar. Namun gaya kepemimpinan Tarmizi yang terbuka dan dekat dengan rakyat kecil membuat masyarakat Aceh Barat optimis.
Bagi saya, Tarmizi adalah simbol bahwa pemimpin sejati bukan hanya mereka yang duduk di kursi empuk, tapi mereka yang hadir langsung di tengah rakyatnya.
Penulis : Muhammad Rizky Karma







