Aceh Asia.com | Banda Aceh – Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) bersama Pemerintah Aceh menegaskan komitmen memperkuat tata kelola Kawasan Sabang melalui pembentukan Sekretariat Dewan Nasional serta menjajaki kerja sama strategis dengan India dalam pengembangan Pelabuhan Sabang.
Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Aceh, Banda Aceh, Senin (25/8), dipimpin Sekda Aceh M. Nasir dan dihadiri Asisten II Pemerintah Aceh Zulkifli, Inspektur Aceh Abdullah, Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen, Ketua Dewan Pengawas BPKS Mawardi Ismail, Sekretaris Dewan Kawasan Sabang Makmur, serta sejumlah kepala OPD terkait.
Dalam rapat, peserta menekankan pentingnya pembentukan Sekretariat Dewan Nasional sebagai representasi BPKS di tingkat nasional. Menurut Sekda Aceh M. Nasir, penguatan kelembagaan BPKS melalui Dewan Nasional merupakan kebutuhan mendesak untuk memastikan pengelolaan kawasan lebih kuat, transparan, dan terintegrasi dengan kebijakan nasional. Pemerintah Aceh disebut akan menyiapkan permintaan resmi kepada Presiden terkait hal ini.
Selain penguatan kelembagaan, rapat juga membahas rencana investasi Mubadala Energy dari Uni Emirat Arab yang berniat menjadikan Sabang sebagai lokasi shorebase mendukung aktivitas hulu migas. Pemerintah Aceh menyatakan siap memberikan dukungan penuh agar BPKS dapat menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan.
Agenda lain rapat tersebut adalah menindaklanjuti hasil pertemuan Gubernur Aceh dengan Duta Besar India di Jakarta pada 20 Agustus 2025. Pemerintah India menegaskan komitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kawasan Sabang, khususnya pengembangan Pelabuhan Sabang, dengan menanggung 85 persen pembiayaan, sementara Indonesia diharapkan menanggung 15 persen biaya penyusunan Detail Plan Report (DPR).
“India sudah menunjukkan komitmen kuat. Tugas kita adalah memastikan koordinasi dengan Pemerintah Pusat agar kerja sama ini segera terealisasi,” kata Sekda Aceh M. Nasir.
Pemerintah Aceh juga berencana mengundang Duta Besar India berkunjung ke Aceh pada awal September 2025 untuk memperkuat komitmen kedua pihak sekaligus menunjukkan kesiapan Sabang sebagai pusat perdagangan dan investasi internasional.
Melalui strategi penguatan kelembagaan dan dukungan investasi global, BPKS optimistis Kawasan Sabang akan berkembang sebagai kawasan unggulan yang memberi manfaat besar bagi Aceh maupun Indonesia di jalur perdagangan internasional.







