Keselamatan Keluarga dari Ancaman Gempa dan Tsunami Banda Aceh, 7 Agustus 2025 — Kesiapsiagaan menghadapi bencana tidak hanya menjadi urusan pemerintah atau relawan, tetapi juga tanggung jawab setiap keluarga. Dalam rangka memperkuat peran ibu rumah tangga sebagai pelindung utama di lingkungan rumah, kegiatan edukasi bertajuk “Ibu Rumah Tangga Siaga Bencana” digelar di Cafe Go Steak, Pango Ulee Kareng, Banda Aceh.
Acara ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidang kebencanaan, yakni Eva Herlina, ST., MT., dosen Teknik Sipil Universitas Abulyatama dan, serta Widya Soviana, M.Si., Kepala Program Studi Manajemen Kebencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh.
Perempuan sebagai Garda Terdepan Mitigasi di Rumah Diskusi berlangsung hangat dan membumi. Para ibu diajak memahami bagaimana bahaya gempa bumi dan tsunami bisa datang tiba-tiba, tanpa peringatan. Namun dengan pengetahuan dan persiapan yang cukup, potensi risiko terhadap keselamatan jiwa dapat ditekan secara signifikan.
Dalam pemaparannya, Eva Herlina menyampaikan: > “Ibu rumah tangga punya peran paling cepat dalam membaca situasi di rumah. Saat gempa datang, ibu harus bisa menenangkan, mengarahkan, dan menyelamatkan seluruh anggota keluarga. Kuncinya: jangan panik, segera evakuasi dengan rute terpendek yang aman, dan pastikan anggota keluarga tidak tertinggal.” Sementara itu, Widya Soviana menekankan pentingnya role play atau latihan sederhana bersama keluarga di rumah: > “Jangan tunggu simulasi dari luar.
Buat latihan kecil: ‘Kalau ada gempa, kita lari lewat mana? Siapa pegang adik? Siapa buka pintu?’. Itu yang akan membuat kita refleks dan tidak bingung saat bencana benar-benar terjadi.” Langkah Sederhana, Nyawa Terselamatkan Kegiatan ini lebih dari sekadar ceramah; ia menjadi ruang berbagi pengalaman antaribu — tentang kecemasan, kehilangan, tapi juga harapan.
Banyak peserta menceritakan pengalaman pribadi saat tsunami 2004 dan bagaimana trauma itu mendorong mereka ingin lebih siap untuk melindungi keluarga mereka hari ini. Beberapa poin penting yang ditekankan dalam diskusi antara lain: Menyusun rencana evakuasi rumah tangga: pintu keluar terdekat, titik kumpul aman. Mengenali tanda-tanda awal gempa dan potensi tsunami. Menyepakati peran tiap anggota keluarga dalam keadaan darurat. Menyiapkan benda-benda penting seperti senter, air minum, dan peluit di tempat strategis. Dengan pendekatan yang lugas, kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tapi juga membangkitkan kesadaran kolektif: bahwa ibu bukan hanya pengurus rumah, tetapi penjaga keselamatan keluarga. —
Nama Kegiatan: Ibu Rumah Tangga Siaga Bencana
Lokasi: Cafe Go Steak, Pango Ulee Kareng, Banda Aceh
Tanggal: Kamis 7 Agustus 2025
Peserta: Ibu rumah tangga dari Banda Aceh dan Aceh Besar
Narasumber:
Eva Herlina, ST., MT. – Dosen Teknik Sipil Universitas Abulyatama
Widya Soviana, Si. – Kepala Prodi Manajemen Kebencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh Fokus: Edukasi kesiapsiagaan menghadapi gempa dan tsunami berbasis keluarga







