Acehasia.com | Banda Aceh — Muhammad Saidinas, Disabilitas Netra asal Banda Aceh, peserta pelatihan cabang Digital Office Pendalaman berhasil meraih juara dalam kompetisi Inklusi Digital tingkat regional Sumatera yang diselenggarakan oleh BAKTI KOMDIGI (Komunikasi Digital). Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Pelatihan dan Kompetisi Inklusi Digital yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan digital bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Pelatihan ini terdiri dari enam kali sesi pertemuan dan satu kali penilaian daring, dengan materi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menggunakan teknologi digital. Materi yang diajarkan mencakup tiga bidang utama, yaitu Digital Office untuk pekerjaan administrasi, Digital Marketing untuk memahami strategi pasar daring, dan Content Creation untuk pembuatan konten digital yang efektif.
Dari seluruh peserta pelatihan di provinsi-provinsi yang ada di wilayah Sumatera, dipilih dua orang terbaik dari masing-masing cabang untuk melaju ke tahap kompetisi regional yang diselenggarakan secara tatap muka di Medan. Anas terpilih sebagai salah satu wakil dari Aceh dalam bidang Digital Office Pendalaman.
Dalam kompetisi tersebut, peserta diuji dalam kemampuan pengolahan data menggunakan aplikasi spreadsheet seperti Microsoft Excel. Anas tampil sebagai pemenang dan berhasil mengalahkan peserta dari provinsi lain di Sumatera.
Dengan prestasi ini, Anas akan mewakili Regional Sumatera dalam ajang kompetisi tingkat nasional yang akan berlangsung di Jakarta. Kompetisi nasional ini akan menjadi ajang puncak yang mempertemukan para pemenang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Keikutsertaan Anas, alumni dari Jurusan Bahasa Inggris FKIP USK ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Aceh, tetapi juga membuktikan bahwa inklusi digital membuka peluang luas bagi penyandang disabilitas untuk berkembang, bersaing, dan berkontribusi di era digital.
Selama ini Anas juga aktif sebagai pegiat isu Disabilitas di Aceh, serta sedang fokus menjadi Atrificial Inteligen (AI Trainner) ditengah gempuran teknologi yang semakin canggih agar bisa dimanfaatkan juga kepada pemuda-pemudi Disabilitas Aceh. []







