Acehasia.com | Takengon – Komitmen untuk membangun komunitas petani kopi di Aceh Tengah datang dari Grace Farms Foundation, salah satu pembeli kopi asal Amerika Serikat yang bekerja sama dengan Armenia Coffee, importir kopi ternama di negara tersebut. Didampingi perwakilan Armenia Coffee, Izwandi Rusli, dan pendiri Grace Farm, Adam Thatcher, tim dari Amerika Serikat tiba di Aceh Tengah untuk meninjau langsung lokasi pembangunan community center, pusat pelatihan, dan perpustakaan untuk petani kopi. Mereka juga membawa dua arsitek ternama, James Slade dan Hayes Slade, untuk merancang bangunan dengan sentuhan yang menyatu dengan alam dan budaya Aceh.
“Grace Farm tidak hanya membeli kopi, tapi juga ingin memberi kembali kepada komunitas petani yang telah bekerja keras menghasilkan kopi berkualitas dunia,” ujar Adam Thatcher.
Inisiatif ini menjadi bagian dari kerja sama Grace Farm dengan JP Morgan, salah satu bank terbesar di Amerika yang tercatat mengonsumsi 10 ribu gelas kopi Gayo setiap harinya. Keuntungan dari kemitraan ini direncanakan akan dikembalikan untuk pemberdayaan masyarakat petani, khususnya di Aceh Tengah.

Koperasi Ketiara menjadi mitra utama dalam proyek ini. Kepedulian Ketiara terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi alasan Grace Farm memilih koperasi tersebut sebagai partner lokal. Pimpinan Ketiara, Rahmah, bahkan diundang secara khusus oleh Grace Farm ke New York dan Connecticut untuk bertemu langsung dengan pelanggan JP Morgan dan pembeli lainnya.
Staf Khusus Gubernur Aceh untuk Hubungan Internasional, Suraiya turut mendampingi rombongan selama berada di Aceh. Ia menyampaikan bahwa perhatian seperti yang dilakukan oleh Grace Farm seharusnya menjadi contoh bagi pembeli kopi lainnya.
“Gubernur Aceh sangat mengapresiasi dan berharap kepedulian seperti ini dapat diterapkan di tempat lain,” pungkasnya.[]







