Aceh Asia.com | Banda Aceh – Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Jamaluddin, S.H., M.Kn., menyampaikan rasa bangganya terhadap Muzakir Manaf, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh. Hal ini ia ungkapkan menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) di Rusia, Jumat (20/6).
Presiden Prabowo, yang diundang khusus oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, mengangkat kisah rekonsiliasi politik di Indonesia dalam forum tersebut. Ia mencontohkan pendekatan rekonsiliasi yang dilakukan dengan Muzakir Manaf, menginspirasi para peserta forum melalui semangat perdamaian ala Nelson Mandela.
“Kebesaran Nelson Mandela adalah upayanya untuk berdamai dengan mantan musuhnya. Semangat ini saya terapkan di Indonesia,” ujar Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa rekonsiliasi dengan Muzakir Manaf menunjukkan bahwa mantan lawan dapat bekerja sama demi kepentingan bangsa.
“Sekarang ia bergabung dengan partai saya, menjadi Gubernur Aceh, sementara saya menjabat sebagai Presiden Indonesia. Ini adalah bukti bahwa mantan musuh bisa bersatu,” tambah Prabowo, yang mendapat sambutan meriah dari peserta forum.
Jamaluddin memuji pidato tersebut sebagai pengakuan penting atas keberhasilan perdamaian Aceh. Ia juga menilai rekonsiliasi yang telah terjalin selama 20 tahun sebagai teladan dunia.
“Saya bangga melihat Muzakir Manaf memimpin Aceh dengan damai. Presiden Prabowo juga patut diapresiasi karena terus membawa pesan damai Aceh ke panggung internasional,” ujar Jamaluddin.
Jamal menekankan bahwa Aceh adalah laboratorium perdamaian global. Menurutnya, pengalaman Aceh dapat menjadi pelajaran bagi negara-negara lain yang masih dilanda konflik.
“Pesan damai ini adalah kebanggaan bagi rakyat Aceh. Muzakir Manaf hadir secara simbolis di forum global ini meskipun raganya berada di Aceh,” tutup Jamal.







