AcehAsia.com | Banda Aceh – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah, secara resmi meluncurkan Program Satu Juta Bibit Aren Genjah di Banda Aceh pada Jumat (20/06/2025). Program ini merupakan kolaborasi antara Majelis Saudagar Nusantara, PT. Sultan Aren Indonesia, dan Komunitas Sedekah Jum’at (KSJ), serta akan diperluas ke lima provinsi lainnya.
“Aceh adalah titik awal peradaban Nusantara. Dari tanah inilah dulu masuk pengaruh India, Persia, Arab, hingga Rowami-Yunani. Karena itu, Aceh sangat layak menjadi pusat kebangkitan ekonomi hijau berbasis tanaman aren — tanaman yang menyejahterakan, melestarikan alam, sekaligus menguatkan kedaulatan ekonomi rakyat,” ujar Tgk Jamaika membacakan sambutan Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf.
Saharuddin menjelaskan bahwa Aceh dipilih karena tanahnya subur, masyarakatnya peduli lingkungan, dan tanaman aren dinilai sebagai simbol ketahanan pangan dan budaya. Ia juga menyampaikan bahwa dari hasil penjualan bibit, sebanyak 2,5 persen akan dialokasikan untuk program sosial KSJ.
“Termasuk santunan anak yatim, lansia dhuafa, dan program sosial lainnya yang sudah berjalan konsisten hingga edisi ke-306,” ungkapnya.
Ariswan dari Manajemen KSJ Pusat menambahkan bahwa program ini akan dilanjutkan ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Jawa Barat sebagai bagian dari perluasan gerakan ekonomi kerakyatan. Sementara itu, Fekri Juliansyah menekankan bahwa aren merupakan warisan ekonomi masyarakat Nusantara sejak masa lampau. Ia menilai kolaborasi lintas sektor ini mampu menghidupkan kembali nilai budaya sambil meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ruli Al Hafidhat dari pihak pengelola menjelaskan bahwa aren memiliki nilai ekonomi tinggi, mulai dari bahan baku bioetanol, pertamax, gula semut, ijuk, hingga kolang-kaling yang diminati pasar ekspor. Selain itu, aren juga berfungsi sebagai tanaman konservasi nasional yang menjaga ekosistem dan aman dari gangguan satwa liar.
Ketua Majelis Saudagar Nusantara, Hilmy Almascaty, menyebutkan bahwa program ini didukung penuh oleh Fahri Hamzah dan menjadi bagian dari gerakan nasional “1 Rumah 5 Pohon Aren” sebagai strategi ketahanan pangan dan ekonomi.
“Ini bukan sekadar program penanaman pohon, tapi langkah strategis menegakkan kedaulatan ekonomi dari akar rumput. Dari Aceh untuk Nusantara, satu rumah lima pohon aren, satu bangsa sejuta solusi,” ujar Hilmy.[]







