AcehAsia.com | Banda Aceh – SMP Negeri 1 Kota Banda Aceh untuk pertama kalinya menggelar event Gathering Excellence and Noble Students of Aceh (GENSA), ajang kompetisi bagi siswa tingkat SD/MI dan SMP/MTsN sederajat yang melombakan berbagai bidang, mulai dari akademik, seni, olahraga, hingga keagamaan.
Kepala SMP Negeri 1 Banda Aceh, Rima Afriani, S.Pd, M.Pd, menyebutkan bahwa GENSA digelar sebagai wadah pengembangan potensi peserta didik secara menyeluruh. “Kami ingin menjadikan GENSA sebagai brand sekolah, dan berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan,” ujarnya kepada media pada Jumat (11/4/2025).
Sebanyak 11 mata lomba dipertandingkan dalam ajang ini. Untuk bidang akademik, peserta berkompetisi dalam olimpiade Matematika, IPA, dan IPS. Di bidang seni dan bakat minat terdapat lomba tari kreasi, nyanyi solo, puisi, dan storytelling. Sementara di bidang keagamaan, peserta berkompetisi dalam cabang tilawah Al-Qur’an. Kategori olahraga juga dihadirkan melalui pertandingan futsal dan bulu tangkis.
Event ini diikuti oleh sekitar 500 peserta dari sekolah-sekolah di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Banyaknya peserta karena beberapa mata lomba digelar dalam bentuk beregu. “Animo sekolah sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dan mendukung pengembangan potensi anak-anak mereka,” kata Rima.
yang mengukuti Gathering Excellence and Noble Students of Aceh (GENSA), ajang kompetisi bagi siswa tingkat SD/MI dan SMP/MTsN. Foto For Acehasia.com
Menariknya, para juara 1 dari masing-masing mata lomba akan mendapatkan golden ticket untuk masuk ke SMP Negeri 1 Banda Aceh tanpa tes seleksi. “Ini menjadi ajang penjaringan bibit unggul. Mereka yang meraih juara 1 langsung kami prioritaskan sebagai calon siswa baru tanpa perlu bersaing lagi,” jelasnya.
Lebih dari sekadar ajang lomba, Rima menegaskan bahwa GENSA juga menjadi sarana penemuan dan pembinaan potensi anak-anak di luar bidang akademik. “Tidak semua anak jago matematika, tapi bisa jadi mereka luar biasa dalam seni atau olahraga. Masing-masing anak memiliki bakat sendiri sehingga perlu diberi kesempatan yang sama,” ujarnya.
Event ini juga berdampak pada penguatan mutu sekolah. “Semakin banyak anak berprestasi, maka semakin tinggi pula grade sekolah. Ini akan menjadi nilai tambah yang memperkuat daya saing sekolah-sekolah di Banda Aceh,” imbuhnya.
Pelaksanaan GENSA berlangsung selama empat hari, dari 14 hingga 17 April 2025. Dua cabang lomba, futsal dan bulu tangkis, digelar lebih awal karena memerlukan waktu pertandingan yang lebih panjang. Seluruh rangkaian kegiatan didukung oleh juri eksternal dari berbagai institusi profesional, seperti lembaga bimbingan belajar dan komunitas seni.
Tidak hanya itu, GENSA juga menggandeng pelaku UMKM di bidang kuliner dengan menyediakan area bazar makanan dan minuman di lingkungan sekolah. Para pelaku usaha turut berkontribusi dalam mendukung kegiatan ini, sekaligus merasakan dampak ekonomi dari kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini tidak bisa berjalan sendiri. Banyak pihak yang terlibat dan mendukung, baik dari pemerintahan, swasta, hingga BUMN dan BUMD,” jelas Rima.
Ia berharap, ke depan anak-anak berprestasi tidak hanya diapresiasi pada saat lomba, tapi juga mendapat pembinaan berkelanjutan. “Mereka adalah aset, bukan hanya bagi sekolah, tapi juga bagi Kota Banda Aceh dan Provinsi Aceh secara keseluruhan. Mereka akan membawa nama daerah di ajang kompetisi yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Para pemenang lomba di ajang GENSA 2025 akan mendapatkan berbagai hadiah menarik, mulai dari trofi dan uang pembinaan hingga Golden Ticket untuk masuk ke SMPN 1 Banda Aceh tanpa tes seleksi. Selain itu, sekolah yang berhasil menjadi juara umum—yakni yang paling banyak meraih kemenangan dalam berbagai cabang lomba—akan mendapatkan piala bergilir Wali Kota Banda Aceh, sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi kolektif dan semangat kompetitif antar sekolah.
